Selasa, 19 November 2013

Teman dari malaysia

Saya memanggilnya kak muna,nama lengkapnya tidak sempat nanya karena asyik dengan sharing yang banyak menambah wawasan untuk saya.Obrolan terjadi ketika menunggu sholat isya setelah sholat magrib di masjidil haram di bulan haji th 2013 ini,i poin diskusi kami sbb:

 1. Kak muna mengkritik tentang cara thowaf orang indonesia yang mengeraskan suara mengikuti muthowif dan berbaris seperti tentara sehingga mengganggu kekhusyukan jamaah lain dan arus lalu lintas thowaf.(mungkin ada benernya juga karena saya ketika dalam barisan tidak mau memberi jalan ketika ada yang mau lewat karena takut barisan bubar hehe).Padahal kata kak muna dulu Rosululloh ketika thowaf dengan para sahabat berdo’a sendiri-sendiri,dan tidak membuat barisan seperti kami.Saya juga pernah membaca sebuah hadist tentang pentingnya tidak menyakiti orang lain ketika thowaf Sesungguhnya Nabi Muhammad SAW berkata kepada Umar, “Hai Umar engkau adalah seorang yang kuat, jangan engkau berdesak-desakan untuk mendekati Hajar Aswad lalu kamu menyakiti yang lemah. Jika kamu memperoleh kesempatan maka ciumlah Hajar aswad itu. Jika tidak, cukup dengan takbir dan terus berjalan." (HR. Al-Syafi’i).

2. Ketika thowaf untuk mempermudah hitungan thowah putaran pertama bacalah istighfar,putaran kedua subhanalllah,putaran ketiga alhamdulillah putaran keempat lailahailallah,kelima takbir,keenam shalawat,ketujuh do’a apa saja,karena tidak ada bacaan khusus yang disunahkan rosul ketika thowaf,tetapi saat antara rukun yamani dan hajar aswad di sunahkan membaca robbana attinaa…dst,ketika saya melakukan saran kak muna memang terasa lebih khusyuk dan tenang,karena do’a yang di buku panduan haji panjang2x,kalau mengikuti muthowif suaranya kadang tidak jelas,jadi heboh sendiri hehe.

 3. Lebih baik banyak melakukan thowaf daripada umroh sunah karena dalam alquran Allah berfirman“Maka, makanlah sebagian daripadanya dan (sebagian lagi) berikanlah untuk dimakan orang-orang yang sengsara lagi fakir. Kemudian mereka hendaklah menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka dan hendaklah mereka melakukan tawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah). Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang terhormat di sisi Allah, maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya.” (QS. Al-Hajj: 26- 30). Kemudian Allah berfirman pula, “Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, “Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf dan yang i’tikaf, yang rukuk, dan yang sujud.” (QS. Al-Baqarah: 125).Menurut kak muna Rosul tidak melakukan umroh sunah ketika berhaji,hanya umroh wajib saja.Dan ketika saya crosscek dengan ustad pembimbing haji saya memeng betul apa yang disampaikan teman saya ini,rosul memang pernah melakukan umroh sampai 4 kali yaitu3 kali di luar bulan haji,1 kali bersamaan dengan haji.yang sering disebut umroh wajib,dan semua umrohnya dilakukan masing-masing dalam 1x perjalanan.

Maksudya daripada capek melakukan umroh sunah berkali kali(karena harus ambil mikot juga jauh,ditambah sa’i yang cukup melelahkan) lebih baik perbanyak thowaf yang jelas pahalanya.Anas bin Malik dan Said bin Musayib mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Dua macam tawaf, yang apabila seorang hamba Muslim dapat memenuhinya, niscaya seluruh dosanya akan diampuni seperti ketika ia dilahirkan oleh ibunya. Dua macam tawaf itu adalah tawaf setelah shalat fajar (Subuh) yang selesai bersamaan dengan terbitnya matahari, dan tawaf setelah shalat Ashar yang selesai bersamaan dengan terbenamnya matahari.” (Al-Azraqy: 11/22). Sebenarnya masih ada beberapa sharing yang saya dapat,tapi udah ngantuk nih,lain kali disambung ceritanya ya Insya Allah…

Tidak ada komentar: