Waktu haji tahun lalu,ada satu rombongan dari bojonegoro
yang menarik perhatian saya,4 manula dan 1 laki-laki umur 40-an.Salah satu ibu
yang sudah sepuh itu sempat sakit dan diopname di mekah,tapi menurut ustad
pembimbing Insya Allah ibadah wajibnya
sudah di jalankan dan sah walaupun waktu wukuf juga lemah dan di infus.Ternyata
bapak yang usia 40an itu adalah anak dari ibu tersebut,dengan telaten dia
menunggui ibunya,bahkan menggendong ibunya naik ke maktab yang posisinya
diatas,mau sewa kursi roda mahal katanya.
Hari minggu kemaren suami ngajak main ke Bojonegoro untuk
silaturahmi dan ta’ziah karena kami
mendengar jika ibu yang sakit tadi meninggal sehari setelah pulang haji di
rumah,jam 6 pagi kami berangkat,sekitar jam 10 pagi kami sampai dan di sambut
dengan hangat oleh keluarga pak kasmuri(nama beliau). Cerita pun mengalir dari
mulut beliau “Waktu ibu meninggal orang orang yang menggali kubur bilang kalau
di sekitar liang lahat ibu ada aroma wangi bahkan nasi bungkus yang mereka
makan di sana pun wangi katanya”.Subhanallah semoga itu tanda kemabruran haji
beliau ya aamiin.
Sekitar 4 jam kami di sana untuk kemudian mengunjungi jamaah
lain yang masih satu daerah dengan pak kasmuri,namanya mbah salim(80 th),beliau
peserta paling tua tapi staminanya luar biasa.kondisi rumahnya hampir sama
dengan pak kasmuri,beralas tanah,kompor tungku kayu bakar,dinding bambu,tapi
jamuan makanan yang diberikan kepada kami luar biasa,padahal di pak kasmuri
sudah makan,disini harus makan juga,dibawain beras,bahkan mau dibawain ayam
hidup untuk fais,tapi saya tolak dengan halus(kulo leboke kardus nggeh katanya hihi).
Sungguh luar biasa beliau beliau ini,dengan keterbatasan
hidup tidak menghalangi untuk pergi haji walaupun biaya untuk haji plus mahal,paling
tidak 100 juta per orang .Pak kasmuri bilang jika sudah ada uang dan ketika
pulang haji masih bisa makan berarti hukumnya jadi wajib tho bu?pemikiran yang
sederhana tapi luar biasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar