Kamis, 29 Mei 2008

Tujuh Amalan Penerang Kubur

Rabu pagi saya membaca koran Tribun Batam(28 mei 2008),ada artikel menarik yang membuat saya ingin membacanya.Judulnya “8 tahun dikubur jasad tetap utuh”,begini kutipan beritanya Kakek sajad (69 ) warga Ogan baru Kertapati ,Palembang,sebelum meninggal meminta kepada anak cucunya agar makamnya dijadikan satu dengan mendiang istrinya nenek Seger(58),untuk mewujudkan keinginan kakek dibongkarlah kuburan si nenek,kehebohan-pun terjadi karena jasad nenek seger masih utuh setelah 8 tahun dikubur dan harum bunga cendana.


Belum selesai kekaguman saya akan kebesaran Allah SWT,sore harinya ketika pengajian di kantor suami,ustad yusuf membahas mengenai 7 amalan yang menerangkan kubur yaitu:

1. Ikhlas dalam ibadah

2. Berbuat baik kepada orangtua dan mertua

3. Menjalin tali silaturahmi

4. Tidak menyia-nyiakan waktu dalam perbuatan maksiat

5. Tidak mengikuti hawa nafsu

6. Sungguh-sungguh dalam ketaatan

7. Memperbanyak amal dengan berdzikir kepada Allah

Masih menurut pak ustad,siksa kubur yang paling ringan adalah ketika tubuh kita dihimpit dinding kubur sehinggga rusuk kanan pindah kekiri dan begitu pula yang sebaliknya (Hah…)

Ketika saya menanyakan perihal berita yang saya baca,jawaban ustad begini,”Manusia yang jasadnya tidak dimakan bumi adalah:

  1. Orang yang hafal semua isi Al-Qur’an dan mengamalkannya
  2. Dukun (bukan dukun bayi loh,tapi dukun yang menguasai ilmu sesat dan meminta bantuan jin).

Perbedaan bentuk mayat yang sama-sama tidak ditelan bumi ini adalah

    • Bentuk mayat yang penghafal Al-Qur’an utuh dan bau harum
    • Bentuk mayat mbah dukun mengecil,rambut dan kuku memanjang (ih serem….)


Semoga tulisan sederhana saya ini bisa mengingatkan kita akan adanya kematian,siapapun di dunia ini pasti akan mati hanya waktu yang membedakan kapan saat itu datang,seperti kalimat hikmah yang disampaikan sahabat nabi Ali bin abi tholib “Kematian terus mendekati kita,dan dunia semakin meninggalkan kita,maka jadilah kalian anak-anak akhirat,dan jangan menjadi anak-anak dunia,hari ini (kesempatan) beramal dan tidak ada hisab,dan esok adalah hisab dan tidak ada lagi (kesempatan) beramal.”

Tidak ada komentar: