Jumat, 20 Juni 2008

Mandiri secara finansial

Kenapa kebanyakan wanita malu untuk mengaku profesinya adalah ibu rumah tangga?saya-pun sempat mengalami itu,rasanya berat kalau ditanya kerja dimana?jawabannya pasti mbulet kaya benang kusut.Memang pekerjaan ibu rumah tangga di pandang sebelah mata oleh sebagian orang,kalau dalam organisasi masyarakat yang ditunjuk jadi pengurus pasti ibu anu yang kerja di anu.

Pengetahuan dan skill ibu rumah tangga sering diremehkan,dan katanya tidak bisa menghasilkan uang bisanya cuma ngabisin uang suami(bener nggak ya?).Mungkin ada benernya tapi istri kan tidak wajib mencari nafkah,tapi dinafkahi…jadi sah-sah saja kan kalau dihabiskan?
Tapi sebenarnya ada kepuasan tersendiri bagi saya ketika bisa mendapat rupiah dari keringat sendiri,walaupun suami tidak pelit tapi ada perasaan tidak enak ketika saya memakai uang untuk kebutuhan yang mungkin tidak penting.

Dan sekarang saya sudah sudah tidak tertarik lagi untuk kerja kantoran seperti dulu,bangun pagi sudah stres takut di komplain nasabah bank,pulang kantor sudah malam apalagi kalau nglembur…aduh saya bukan tipikal orang yang punya kesabaran lebih,bisa-bisa marah-marah terus ke anak2x,tidak bekerja saja suka marah2x he…he..

Dulu pernah nyoba jualan ayam goreng,sempat jalan 2 th dan punya 5 karyawan,senang bisa punya penghasilan sendiri,membuka lapangan pekerjaan,belajar sedikit-sedikit tentang dodolan,semua itu merupakan kepuasan sendiri bagi saya.Sayang usaha itu bangkrut,karena mungkin minimnya pengalaman saya,sekarang lagi kepikiran usaha apa ya…yang bisa dibawa pindah-pindah,belum ada ide ni…ada gak ya yang punya saran.

3 komentar:

Anonim mengatakan...

@Ibu Eka Rahayu

join aja ke yahoogroups ini kuadran-empat-community@yahoogroups.com

disini kisah sukses enterpreneur sejati dimulai. dari bisnis kelas kecil ampe kelas kakap.

Dulu gw pernah baca ada yg jualan baju baby di internet kerjanya sekarang tiap hari adalah print buku tabungan.

intinya adalah " Ayunkan Langkah Pertama" n sukses ada di tangan anda.

Keke Naima mengatakan...

Hmm... lebih stress mana y antara jadi IRT sama kerja kantoran? Kayaknya sih lebih stress jadi IRT deh. Soalnya gak ada jam kerjanya. 24 jam harus siap siaga terus. 'Pa lagi kalo anak lagi nakalnya minta ampun. Hehe...
Tapi biar gitu kebahagian & kepuasan yang kita dapet juga setimpal sie. Susah kalo di ukur secara finansial. Pokoknya bahagia... banget. So... hidup IRT!! Bener tuh sudah seharusnya kita bangga jadi IRT. :)

oratoret mengatakan...

@yanuar
thanks infonya,tak cek nanti
@chi2x
iya bu...kalo dah kelamaan di rumah berat kalo mau kerja lagi