Senin, 22 Desember 2008

Dokter yang bersahaja

Tanggal 21 desember ada acara seminar tentang pendidikan anak,yang ngadain sekolahan anak saya Ayu.Saya so pasti ikut karena di samping murah tiketnya,bidang pendidikan anak tidak pernah saya dapatkan waktu sekolah dulu jadi seminar semacam ini kalau terjangkau saya usahakan ikut.
O…iya denger-denger harga tiket seminar murah karena ada salah satu wali murid yang jadi donatur,dia adalah seorang dokter kandungan yang cukup terkenal di kota kami,sebut saja namanya Dr. X.
Belum lama saya mendengar bahwa beliau ini mempunyai anak 5 yang semuanya bukan anak kandung karena Allah belum memberikan rizky anak kepada Dr.x ini,dan satu lagi dalam praktek kedokteran tidak materialistis,tidak pilih pilih pasien dan sabar terhadap pasien,hebat ya….

Acara di mulai pukul 8 pagi di hari minggu yang cerah,semua keperluan Alhamdulillah sudah saya siapkan dari malam sebelumnya,jadi lumayan mengurangi kehebohan di pagi hari.Planing hari itu adalah zaki ikut saya ke seminar dan ayu bareng ayahnya mengikuti acara family gathering kantor suami.Sampai lokasi seminar ternyata banyak ibu-ibu yang bawa anaknya juga,ayu dan zaki terlihat senang,tiba-tiba ayahnya anak-anak punya ide untuk ngajak zaki juga di acara kantor,sebenarnya saya keberatan karena zaki agak batuk takut rewel nanti malah suami saya repot sendiri,tapi ternyata alasan suami bawa zaki katanya biar bisa kabur dari acara kantor yang mungkin membosankan.

Akhirnya I am free….he…he… ,acara di buka oleh MC yang pandai membuat suasana segar,lucu…sarat da’wah tanpa terkesan menggurui,ada kalimatnya yang membuat saya ceikikan (sebenarnya banyak sih) seperti ini kalimatnya”Jadi istri kalau cemburu jangan terlalu kalau meninggal jadi hantu” ,ada tepuk istri sholeh,menyanyikan sholawat yang terasa hidup banget suasananya.Pokoknya pilihan Mc yang tepat deh.
Pembicara seminar ada 2 orang,yang pertama psikolog dari jakarta,yang kedua salah satu ustad dari padang,ketika pembicara I menyampaikan materi mata saya masih berbinar walaupun lama2x mulai mengantuk,dan ketika pembicara II beraksi mata saya tidak bisa di ajak kompromi apalagi suara pak ustad lembut banget maaf pak ustad… kurang semangat.

Sayapun keluar ruangan untuk cuci muka agar fresh,dan setelah sesi pertama selesai MC pun cepat tanggap di berinya kami joke-joke segar salah satu contohnya begini “Orang yang benar-benar kaya adalah yang paling gampang tidurnya,banyak orang punya duit bejibun susah tidurnya,di seminar ini tebukti banyak yang kaya karena tanpa obat-obatan cukup dengan mendengar ceramah sudah banyak yang menguap ha…ha…kena deh gue.

Sesi ke dua tanya jawab,saya memberanikan diri untuk bertanya,karena sering kalau ikut seminar kesal sendiri karena tidak PD untuk tanya sementara pertanyaan yang ingin saya share jadi tidak ada solusinya.Waduh saya dapat giliran pertama yang bertanya dan oh my god…kenapa harus pake maju ke depan sih,belepotan deh ngomongnya dan jantung dag-did-dug seperti sedang ujian skripsi.Dan ternyata yang bisa membuat saya bisa menguasai keadaan adalah ketika saya mengakui bahwa saya nervous “maaf saya nervous nih”,walaupun banyak yang senyum tapi setelah itu lebih tenang dan agak conect lagi.

Penanya ke dua adalah seorang dokter kandungan,saya pikir dia adalah Dr.X yang dermawan itu,penampilannya bejilbab tapi modis,tutur katanya tenang beda dengan saya,tapi ternyata itu bukan Dr.X,saya jadi makin penasaran ingin ketemu hamba Allah yang luar biasa itu.Selesai acara saya melihat-lihat stand buku,ketika sedang asyik saya mendengar seseorang minta ijin minta pulsa ke pemilik stand buku yang merupakan sahabat saya karena HP-nya low-bat,teman saya kebetulan pulsanya habis,maka dengan sok hero saya menawarkan untuk memakai HP saya,dalam hati saya agak iba dengan ibu yang penampilannya sederhana ini,tapi alangkah terkejutnya saya ternyata beliau ini dokter yang jadi donatur itu,ibarat kartun saya langsung mengecil tuing……..
Sering kita terjebak oleh penampilan seseorang,ketika jualan ayam goreng dulu karyawan saya ada yang modis abis,suka berkacamata padahal tidak minus,alasannya biar seperti mahasiswa padahal lulusan SMP.So hati-hati dengan penampilan seseorang.

Tidak ada komentar: