Laskar Pelangi

Mungkin ini akan terkesan basi jika saya baru menceritakan sekarang tentang film laskar pelangi,karena film ini sudah lama berlalu bahkan di bioskop sini sudah tergantikan dengan film-film baru yang lain,tapi ada kejadian heboh yang seolah terus menari nari di benak saya jika belum tertumpahkan dalam tulisan.

Berawal dari ajakan guru dan teman-teman ayu untuk nonton rame-rame laskar pelangi,o..iya karena ayu sebelumnya belum pernah masuk gedung bioskop maka saya ijinkan pergi agar ada pengalaman baru dan nggak ndeso gitu loh, dan filmnya juga bagus(katanya …).Karena hari jumat maka janjian ke bioskopnya lebih awal yaitu jam 11 agar driver sekolah bisa jumatan dulu(ada 2 guru dalam rombongan)film mulai jam 2 kalau tidak salah ,agar lebih efisien ayu nunggu di tempat temannya sebelum jam 11,tetapi alangkah kagetnya kami ternyata setelah sampai rumah temannya jemputan sudah berangkat karena dikira ayu tidak jadi ikut(padahal kami tidak telat lho),saya bisa merasakan betapa kecewanya ayu,dan diapun mulai menangis…

Jika tidak karena membawa zaki waktu itu,mungkin akan saya kejar sampai bioskop walaupun jauh dan harus menggunakan sepeda motor,setelah mengantar zaki ke rumah saya-pun bersiap-siap menyusul rombongan,tetapi masalah lain muncul zaki tidak mau di tinggal sementara ayu merengek-rengek agar segera menyusul rombongan,sesaat saya bingung dan pusiiing harus bagaimana,karena saya tahu bagi ayu mungkin bukan masalah filmnya tapi ngumpul bareng teman-temannya yang membuat dia senang,Alhamdulillah ada orangtua teman ayu yang membantu menghubungi driver sekolah sehingga ayu bisa menyusul teman-temannya.

Dugaan saya ternyata benar,ketika di tanya filmnya bagus atau tidak ayu tidak terlihat antusias,dia malah semangat banget cerita ketika beli popcorn,dan mendekripsikan bioskop itu seperti apa.Ya sudahlah tidak apa-apa yang penting dia senang.
O..iya selain filmnya yang belum bisa saya tonton sampai sekarang,ternyata lagu sountracknya juga bagus syairnya,kalau lagi bad mood saya suka nyanyi kenceng-kenceng “menarilah dan terus tertawa walau dunia tak seindah surga….”