Minggu, 19 April 2009

Pentingkah nilai Raport?

Sabtu kemarin Ayu terima raport hasil mid-semester,Alhamdulillah Ayu dapat ranking 4.Tidak menyangka juga Ayu bisa masuk 5 besar,apalagi waktu itu ikut ujiannya juga susulan karena sakit.Ayu sempat komentar ingin ujian susulan lagi kalau ujian nanti karena dia merasa nilainya lebih bagus jika ikut susulan.(logika yang bagus tapi jelas saya tolak.)


Saya dan suami awalnya sepakat bahwa nilai raport bukan menjadi patokan utama dalam menilai kemampuan anak,bahkan ketika teman-teman Ayu heboh ikut les ini dan itu kita masih santai saja tidak terpengaruh,tapi seiring berjalannya waktu pendirian saya mulai goyah,apalagi melihat semangat belajar ayu juga kurang,saya sempat minta ijin suami untuk memasukkan ayu les bahasa inggris(waktu itu masih kelas 1),tapi suami saya menolak dengan alasan belum saatnya,yang terpenting Ayu merasa senang dulu sekolah,nilai akademis belakangan,kalau mau les yang ringan-ringan saja boleh,seperti kesenian dan olah raga.


Sekarang Ayu kelas 2 SD,dan Alhamdulilllah konsentrasinya di kelas sudah mulai baik,walaupun semangat belajar di rumahnya masih belum,minimal jika ada ulangan di sekolah walaupun tidak belajar nilainya cukup memuaskan, Dulu waktu kelas satu gurunya sering bilang bahwa Ayu sebenarnya bisa tapi kurang konsentrasi,mungkin faktor umur berpengaruh juga karena ayu masuk SD umur 5.8 th,jadi masih main terus pikirannya,jangankan masuk 10 besar,bisa di 15 besar mungkin sudah luar biasa.Sekarang kami mulai mengikutkan Ayu ke beberapa les yang tidak terlalu berat seperti ikut les hafalan Al-Qur’an tapi mogok di tengah jalan,les jarimatika dan sepertinya dia masih enjoy,walaupun awalnya sempat ngadat juga,saya rasa jarimatika itu bagus untuk melatih otak kanan dan kiri Ayu agar seimbang karena ada permainan jari tangan di sini.Rencananya dalam waktu dekat mau daftarin Ayu karate dan renang,semoga dia senang.


Kembali ke topik nilai raport ya,Pihak sekolah Ayu sebenarnya tidak menerapkan sistem ranking,dengan alasan bahwa tingkat kecerdasan tidak bisa dinilai hanya dari satu sisi saja,jadi nilai raport bukanlah harga mati.Saya sepakat sih tapi dalam hati kecil saya selalu ingin tahu Ayu sebenarnya masuk sepuluh besar atau tidak,karena kenyataannya nilai akademis berpengaruh dalam karir seseorang ,walaupun memang benar bahwa sukses dalam karir belum tentu sukses dalam kehidupan ,jadi kalau ngambil raport tetap berusaha mencari tahu ke gurunya,waktu kelas satu gurunya sering kekeh tidak mau memberi tahu karena mungin waktu itu Ayu tidak masuk sepuluh besar, tapi di kelas 2 ini gurunya lebih terbuka,walaupun tidak tertulis rangking di raport tapi jika di tanya akan di beritahu secara lisan.


Sekarang kami sendiri jadi ragu penting tidak ya nilai raport?karena tidak dipungkiri saya sangat berseri-seri ketika mengambil raport kemaren,begitu pula dengan Ayu mungkin karena saking senengnya tiba-tiba menjadi lebih sholih dan sikapnya manis banget he..he…
Tapi semoga kami tidak terjebak dengan sikap yang salah dan ada kesan memaksakan sehingga ketika nilai raport Ayu bagus itu semua bukan karena ambisi orangtua tapi karena adanya kesadaran dari anak kami tentang pentingnya mencari ilmu

3 komentar:

Keke Naima mengatakan...

kalo buat Chi nilai raport itu gak terlalu penting Ka. Emang sih kalo anak2 kita punya nilai yang bagus di banding anak lain, kita sbg orang tua termasuk anak pun bangga. Bahkan mungkin akan memicu semangat dia untuk lebih baik lagi nilainya.

Tapi perlu diingat anak yang nilainya rendah belom tentu krn dia bodoh atau kalah pinter dg anak2 lain. Faktor penyebabnya banyak, bisa jadi karena cara belajar-mengajar di sekolah yang gak cocok dg si anak akhirnya anak itu gak berkembang kemampuannya. Makanya sekarang pun byk pilihan bentuk sekolah..

Buat chi yang penting itu pendidikan karakter Ka. Terutama di usia anak2. Kl yang namanya prestasi akademik bisa di kejar...

Lagipula nilai bagus yang selalu kita dapat di sekolah blm jadi jaminan 100% kalo anak kita akan sukses di kemudian hari, kalo ternyata selama ini dia hanya mampu mengejar nilai bagus tapi tanpa tau tujuannya mengejar nilai bagus itu untuk apa. Terbukti kan selama ini banyak mahasiswa2 setelah lulus gak tau harus melangkah kemana. Hanya bisa menunggu panggilan kerja aja yang semakin hari ternyata semakin susah..

Selamat ya buat Ayu yang udah berhasil mendapat nilai bagus :)

oratoret mengatakan...

setuju chi,semoga nanti anak-anak kita menjadi anak-anak yang mandiri dan siap menghadapi jaman ya

Afifah Widya mengatakan...

Bulek... Afi ganti blog lagi lho... Haha, tapi insya Allah kalau udah sempet sih, blog yang lama Afi impor. Di reedlatte.blogspot.com... Cuma pindah layanan, tapi sama namanya...

Ya udah deh, bulek, itu aja... Makasih.